BEKASI - Medialintaspublik.com
Batalyon D Pelopor Satuan Brimob Polda Metro Jaya bersama sejumlah suporter sepakbola dan tokoh agama di Kabupaten Bekasi, menggelar doa bersama untuk para korban tragedi di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang Kabupaten Bekasi, Kamis, 13 Oktober 2022 sore.
Kegiatan doa bersama itu dilakukan sebagai wujud rasa empati dan turut merasakan duka atas tragedi yang menewaskan ratusan orang suporter Aremania, di Stadion Kanjuruhan yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Saya mengajak semua yang hadir disini untuk mengirim doa kepada para korban atas tragedi Kanjuruhan,” kata Komandan Batalyon D Pelopor Satbrimob Polda Metro Jaya, AKBP Budi Prasetya, SIK., M.Si di hadapan supporter bola yang hadir.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya secara pribadi dan mewakili Batalyon D Pelopor Satbrimob Polda Metro Jaya menyampaikan duka cita mendalam atas tragedi tersebut.
"Semoga amal ibadah para korban dapat diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan," ujarnya.
Ia berharap tragedi tersebut menjadi perhatian bersama sehingga perlu ada komunikasi dan sinergi yang baik agar hal serupa tidak terjadi kembali.
"Seluruh elemen harus memperbaiki diri agar tidak ada lagi kejadian serupa di kemudian hari dan semoga ke depannya dunia sepakbola di negara tercinta ini bisa semakin baik, sukses dan semakin berkembang sehingga kita dipandang positif oleh sepak bola dunia," katanya.
Doa bersama yang juga diisi dengan pembacaan surat Yasin dan Tahlil Akbar dihadiri ratusan supporter Sepakbola berasal dari Pasoepati Bekasi, Bonek Bekasi, Viking Bekasi, The Jak Cikarang Raya, Aremania, Capitale Jabodetabek, La mania Bekasi, Spartak Cikarang, Pasoegati Cikarang, Persikat Fans, Bharamania Cikarang dan Persikasi Fans.
Selain itu tampak hadir para tokoh masyarakat, tokoh agama, para remaja dan sejumlah perwira dan Bintara Batalyon D Pelopor Satbrimob Polda Metro Jaya dipimpin Wadanyon, AKP Imron Wahyudi, S.H, M.Si.
AKP Imron Wahyudi menambahkan bahwa dirinya tidak bisa merubah warna simbol masing-masing suporter, namun dirinya yakin dengan peristiwa itu bisa menjadikan supporter di Indonesia solid dan tetap bersatu.
“Ini adalah titik balik bagi kita semua. Semua grup supporter yang ada menjadi wadah bersama. Kita hanya rival 90 menit dalam pertandingan, namun setelah itu, kita semua adalah saudara, kita semua adalah Indonesia".
"Kami berterimakasih kepada seluruh masyarakat yang hadir terkhusus kepada para supporter Sepakbola di Kabupaten Bekasi, semoga dengan adanya kegiatan ini dapat memupuk soliditas serta merekatkan dan mempersatukan kembali para supporter Indonesia," ucapnya. (***)